MUIMAKASSAR.ORG, Makassar – Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan, Prof. Dr. KH. Muammar Bakry, Lc, M.Ag., menegaskan pentingnya peningkatan jumlah ulama untuk mendampingi umat di Kota Makassar. Menurutnya, dengan jumlah penduduk yang kini mencapai 1,5 juta jiwa, idealnya dibutuhkan sekitar 6.000 ulama untuk memberikan pelayanan keagamaan yang optimal.


“Jika kita melihat rasio ideal antara ulama dan jumlah penduduk, maka setidaknya dibutuhkan sekitar 6.000 ulama untuk memberikan pendampingan keagamaan yang merata,” ujar Prof. Muammar saat menjadi narasumber pada Rapat Kerja (Raker) MUI Kota Makassar, Senin, 21 Juli 2025.
Prof. Muammar juga menekankan pentingnya keterlibatan media dalam menyebarluaskan kegiatan dan peran MUI. Menurutnya, agar aktivitas keumatan MUI benar-benar dirasakan masyarakat, maka perlu strategi komunikasi yang lebih inklusif dan adaptif.
“Kita perlu media yang kuat, aktif, dan borderless. Jangan hanya berkegiatan, tetapi harus bisa mengabarkan. Mari kita galakkan media dakwah digital dan media sosial, sehingga bisa diakses oleh siapa saja, kapan saja, bahkan setelah kita tiada,” tegasnya.
Raker Tahunan MUI Kota Makassar tahun 2025 ini digelar di Hotel Marina Makassar dan diikuti oleh seluruh pengurus harian, komisi-komisi, Komisi Dakwah Khusus, serta pengurus MUI Kecamatan se-Kota Makassar.
Ketua Umum MUI Kota Makassar, Syekh AG. Dr. H. Baharuddin, HS, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Raker merupakan sarana evaluasi program kerja sekaligus wadah untuk menumbuhkan kreativitas para anggota MUI dalam merancang program keumatan ke depan.
“Kami harapkan raker ini dapat menghasilkan program kerja yang benar-benar menyentuh kebutuhan umat dan sejalan dengan semangat kebersamaan,” ucapnya.
Syekh Baharuddin juga mengajak seluruh pengurus untuk saling mendukung dan menjadi teladan yang baik di tengah masyarakat.
Sementara itu, perwakilan Walikota Makassar dari Kesbangpol, Dr. Hari, menyampaikan apresiasi atas kontribusi strategis MUI dalam mendukung visi-misi pemerintah kota. Ia menekankan pentingnya sinergi antara nilai-nilai keagamaan dan arah pembangunan kota.
“Program-program MUI harus mampu menginjeksi nilai-nilai agama ke dalam visi pembangunan. Kolaborasi ini menjadi penting untuk kepentingan masyarakat secara luas,” ujarnya.
Dengan semangat kebersamaan dan visi keumatan yang kuat, Raker MUI Kota Makassar 2025 diharapkan mampu melahirkan program-program inovatif dan berdampak nyata bagi umat di era digital ini. (*)